BAB II
PEMBAHASAN
A. Macam-macam Bimbingan dan Konseling
Seperti terdapat dalam perkembangan sejarahnya, bahwa bimbingan dan konseling pada awalnya hanya terbatas pada bimbingan jabatan misalnya, “job selection, job placement”, dan “job training”. Dengan cara ini, efisiensi dalam pekerjaan dapat tercapai dan penempatan orang sesuai dengan kemampuan-kemampuan yang ada padanya, sehingga kesulitan-kesulian atau persoalan-persoalan yang berhubungan dengan pekerjaan dapat dihindarkan.
Seperti yang dikemukakan oleh Blum dan Halinsky, “Briefly, there are there major types of counseling: vocational, educational, and personal. Artinya adalah, ada tiga jenis utama konseling: kejuruan, pendidikan, dan pribadi.”
Dilihat dari perkrmbangannya, pengertian Bimbingan dan Konseling hanya sebatas pada bimbingan pekerjaan. Disamping itu diharapkan adanya penempatan orang sesuai dengan kemampuan-kemampuan yang ada padanya sehingga kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan pekerjaan dapat dihindarkan. Dalam segi pendidikan – seperti yang dirintis oleh Jesse B. Davis. Selain adanya bimbingan dalam pekerjaan yang memunculkan vocational guidance, adapula pendidikan dalam yang merupakan educational guidance. Banyak masalah timbul karena kondisi pribadi individu yang bersangkutan. Oleh karena itu timbullah bimbingan yang tertuju pada keadaan pribadi seseorang sehingga kemudian muncul yang disebut personal guidance.
Secara teoritis memang dapat dibedakan adanya bermacam-macam bimbingan dan konseling tersebut, tetapi secara praktis sangat sulit dapat dikatakan sangat kecil kemungkinannya untuk memisahkan antara yang satu dengan yang lain. Blum dan Balinsky juga mengemukakan hal yang sama sebagai berikut:
“In reality it is best to consider these types of counseling as aspect of the same thing. Eventhough vocational counseling has the major frame of reference, in this book, it is impossible to admnister vocational guidance without recognizing the implications necessaryin educational guidance”.
Pengertian bimbingan dan konseling menyangkut setiap aspek dari individu, baik fisik, psikis, maupun sosial. Dengan demikian tidaklah mungkin orang mengisolasi tiap- tiap bagian dengan bagian yang lain karena bagian yang satu selalu berhubungan dengan bagian yang lain. Dalam bimbingan dan konseling pendidikan, faktor pendidikanlah yang merupakan faktor yang menonjol.
Pada umumnya, orang memang membedakan bimbingan dan konseling dalam tiga macam, tetapi hal tersebut tidak berarti bahwa bimbingan dan konseling hanya terbatas pada tiga macam tersebut. Masih ada jenis bimbingan yang lain, yaitu bimbingan dalam lapangan sosial, misalnya bimbingan perkawinan, kesejahteraan keluarga, kewarganegaraan, dan lain-lain.
B. Jenis-jenis Bimbingan
Berdasarkan ciri bidang-bidang masalah seperti tersebut, maka menurut
jenisnya bimbingan dapat dibedakan menjadi sebagai berikut :
1. Bimbingan Pendidikan
Bimbingan pendidikan adalah usaha bimbingan yang ditujukan kepada siswa untuk mengatasi kesulitan dalam bidang pendidikan. Bentuk bimbingan pendidikan ini misalnya menyediakan informasi mengenai jurusan, infomasi mengenai kelanjutan studi, menyelenggarakan layanan orientasi kepada siswa baru, dan sebagainya.
1. Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar adalah usaha bimbingan kepada siswa untuk mengatasi kesulitan dalam bidang belajar.. bentuk bimbingan belaja misalnya membentuk kelompok belajar, memberikan informasi tentang cara belajar yang baik, memberi nformasi tentang cara mengatur jadwal belajar, cara memusatkan perhatian dalam belajar, memberikan informasi tentang pola belajar, dan sebagainya.
2. Bimbingan Pribadi (Personal Guidance)
Bimbingan pribadi adalah usaha bimbingan yang ditujkan kepada siswa dalam usahanya mengatasi kesulitan pribadi. Bentuk bimbingan ini misalnya memberikan konseling, role playing, psikodrama, informasi cara bergaul, dan sebagainya.
3. Bimbingan Sosial
Bimbingan sosial adalah usaha bimbingan yang bertujuan membantu siswa mengatasi kesulitannya dalam bidang sosial. Bentuk bimbingan ini misalnya informasi cara berorganisasi, cara bergaul agar disenangi kelompok, cara-cara mendapatkan biaya sekolah tanpa harus mengorbankan belajar, dan sebagainya.
4. Bimbingan Pekerjaan
Bimbingan pekerjaan adalah usaha bimbingan dalam membantu siswa untuk mengatasi kesulitan dalam bidang pekerjaan. Bentuk bimbingan ini misalnya memberikan inormasi mengenai pekerjaan, cara memilih dan menentukan pekerjaan, dan sebagainya.
5. Bimbingan Dalam Penggunaan Waktu Luang
Jenis bimbingan ini bertujuan untuk membantu siswa dalam mengisi waktu langnya dengan kegiatan-kegiatan yang produktif. Karena biasanya dalam keadaan ‘nganggur’ anak akn berpikir hal-hal negatif. Karena itu, sebaiknya waktu senggang tersebut di isi dengan kegiatan yang bermanfaat, misalnya berternak, berkemah, dan sebagainya.
C. Ragam Bimbingan Menurut Masalah
Dilihat dari masalah individu , ada 4 jenis bimbingan yaitu:
a. Bimbingan Akademik
Yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik. Yang tergolong masalah-masalah akademik yaitu: pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan/konsentrasi, cara belajar, penyelesaian tugas-tugas dan latihan, pencarian dan penggunaan sumber belajar, perencanaan pendidikan lanjutan, dan lain-lain.
b. Bimbingan Sosial – Pribadi
Merupakan bimbingan untuk membantu para individu dalam memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi. Yang tergolong dalam maslah-masalah sosial-pribadi adalah masaalah hubungan dengan sesama teman, dengan dosen, serta staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal, dan penyelesaian konflik.
c. Bimbingan Karir
Yaitu bimbingan untuk membantu individu dalam perencanaan, pengembangan dan pemecahan masaalah-masaalah karir seperti: pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi liingkungan, perencanaan dan pengembangan karir, penyesuaian pekerjaan dan pemecahan masalah-masalah karir yang dihadapi.
d. Bimbingan Keluarga
Merupakan upaya pemberian bantuan kepada para individu ebagai pemimpin/anggota keluarga agar ereka mampu menciptakan keluaArga yang utuh dan harmonis, memberdayakan diri secara produktif, dapat menciptakan dan menyesuaikan diri dengan norma keluarga, serta berperan aktif dalam mencapai kehidupan keluargayang bahagia.
D. Ruang Lingkup Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Pelayanan bimbingan dan konseling memilliki peranan penting, baik bagi individu yang berada dalam lingkungan sekolah, rumah tangga (keluarga), maupun masyarakat pada umumnya.
1. Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Sekolah merupakan lembaga formal yang secara khusus dibentuuk untuk mennyelenggarakan pendidikan warga masyarakat. Dalam kelembagaan sekolah terdapat sejumlah bidang kegiatan dan bidang pelayanan bimbingan dan konseling mempunyai kedudukan dan peranan yang khusus.
a. Keterkaitan Pelayanan antara Bidang Pelayanan Bimbingan Konseling dan Bidang-Bidang Lainnya
Dalam proses pendidikan, khususnya di sekolah, Mortensen dan Schmuller (1976) mengemukakan adanya bidang-bidang tugas. Bidang-bidang terswbut hendaknya secara lengkap apabila diinginnnnnkan agar pendidikan di sekolah dapat berjalan dengansebaik-baiknya untuk memenuhi secara ooptimal kebutuhan peserta didik dalam proses perkembangannya.Ada 3 bidang pelayanan pendidikan yaitu:
1. Bidang kurikulum dan pengajaran
2. Bidang administrasi atau kepeimpinan
3. Bidang kesiswaan
Walaupun ketiga bidang di atas terpisah namun memiliki arah yang sama yaitu memberikan kemudahan bagi pencapaian perkembangan yang optimal peserta didik. Antara bidang yang satu dengan yang lain terdapat hubungan yang saling isi-mengisi.
Dalam bidang bimbingan dan konseling tersebut diwujudkanlah segenap fungsi-fungsi bimbingan dan kenseling melalui berbagai layanan dan kegiatan. Konselor dengan kemampuan profesionalnya mengisi bidang tersebut spenuhnya dengan bekerja sama dengan berbagai pihak yang dapat menunjang pencapaian tujuan pelayanan bimbingan dan konseling.
b. Tanggung Jawab Konselor Sekolah
Konselor ini mengendalikan dan sekaligus melaksanakan berbagai layanan dan kegiatan bimbingan konseling yang menjadi tanggung jawabnnya. Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya itu konsellor menjadi”pelayan” bagi pencapaian tujuan pendidikan secara menyeluruh, khusunya bagi terpenuhinya kebutuhan tujuan-tujuan perkembangan masing-masing peserta didik sebagaimana disebutkan Macam-macam tanggung jawab konselor sekolah, antara lain:
v Tanggung jawab konselor kepada siswa, yaitu bahwa konselor:
ü Memiliki kewajiban dan kesetiaan utama dan terutama kepada siswa yang harus diperlakukan sebagai individu yang unik
ü Menjaga kerahasiaan data tentang siswa
ü Melakukan kasus secara tepat.
2. Tanggung jawab kepada orang tua, yaitu bahwa konselor:
a. Memberi tahu orang tua tentang peranan konselor dengan asas kerahasiaan yang dijaga secara teguh
b. Menyedikan untuk orang tua berbagai informasi yang berguna dan menyampaikannya dengan cara yang sebaik-baiknya untuk kepentingan perkembangan siswa
c. Memperlakukan informasi yang diterima dari orang tua dengan menerapkan asas kerahasiaan dan dengan cara yang sebaik-baiknya.
3. Tanggung jawab kepada sejawat, yaitu bahwa konselor:
a. Memperlakukan sejawat dengan penuh kehormatan, keadilan, keobjektifan, dan kesetikawanan;
b. Menyediakan informasi yang tepat, objektif, luas dan berguna bagi sejawat untuk membantu menangani masalah siswa;
c. Membantu proses alih tangan kasus.
4. Tanggung jawab kepada sekolah dan masyarakat, yaitu bahwa konselor:
a. Mendukung dan melindungi program sekolah terhadap penyimpangan-penyimpangan yang merugikan siswa;
b. Memberitahu pihak-pihak yng bertanggung jawab apabila ada sesuatu yang dapat menghambat atau merusak misi sekolah, personal sekolah, ataupun kekayaan sekolah;
c. Mengembangkan dan meningkatkan peranan dan fungsi bimbingan dan konseling untuk memenuhi kebutuhan segenap unsur-unsur sekolah dan masyarakat.
5. Tanggungjawab kepada diri sendiri, bahwa konselor :
a. Menyadari kemungkinan pengaruh diri pribadi terhadap pelayanan yang di berikan kepada klien ;
b. Memonitor bagaimana diri sendiri berfungsi, dan bagaimana tingkat keefektifan pelayanan serta menahan segala sesuatu kemungkinan merugikan klien ;
c. Selalu mewujudkan prakrasa demi peningkatan dan pengembangan pelayanan profesioanal melalui dipertahankanya kemampuan profesional konselor, dan melalui penemuan-penemuan baru.
6. Tanggungjawab kepada profesi, yaitu bahwa konselor ;
a. Bertindak sedemikian rupa sehingga menguntungkan diri sendiri sebagai konselor dan profesi;
b. Melakukan penelitian dan melaporkan penemuannya sehingga memperkaya khasanah dunia bimbingan dan konseling baik ditempatnya sendiri, didaerah maupun dalam lingkungan nasional;
c. Menjalankan dan mempertahankan standar profesi bibingan dan konseling serta kebijaksanaan yang berlaku berkenaan dengan pelayanan bimbingn dan konseling.
2. Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Luar Sekolah
Warga masyarakat yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling ternyata tidak hanya mereka yang berada di lingkungan sekolah atau pendidikn formal saja. Warga masyarakat di luar sekolah pun banyak yang mengalami masalah yang perlu dientaskan, dan kalau mungkin timbullah masalah-masalah itu justru dapat dicegah.
a. Bimbingan dan Konseling Keluarga
Keluarga merupakan suatu persekutuan hidup yang paling mendasar dan merupakan pangkal kehidupan bermasyarakat. Di dalam keluargalah setiap warga masyarakat memulai kehidupannya, dan di dalam dan dari keluargalah setiap individu dipersiapkan untuk menjadi warga masyarakat.
b. Bimbingan dan Konseling dalam Lingkungan yang Lebih Luas
Permasalahan yang dialami oleh warga masyarakat tidak hanya terjadi dilingkungan sekolah dan keluarga saja, melainkan juga diluar keduanya. Warga masyarakat dilingkungan perusahaan, industri, kantor-kantor (baik pemerintah maupun swasta) dan lembaga-lembaga kerja lainnya, organisasi pemuda dan organisasi kemasyarakatan lainnya, bahan dilembaga pemasyarakan, rumah jompo, rumah yatim piatu dan lain sebagainya, seluruhnya tidak terhindar dari kemungkinan menghadapi masalah.
Dalam lingkungan lebi luas itu, konselor akan berada di berbagai lingkungan, eselain disekolah dan di dalam keluarga, juga ditempat-tempat yang sekarang agaknya belum terjangkau leh pekerjaan profesional bimbingan dan konseling. Konselor profesional yang multidimensional bener-bener menjadi ahli yang memberikan jasa berupa bantuan kepada orang-orang yang sedang memfungsikan dirinya pada tahap perkembangan tertentu, membantu mereka mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dari kondisi dan apa yang sudah mereka miliki, membantu mereka menangani hal-hal tertentu agar lebih efektif, merencanakan tindak lanjut atas langkah-langkah yang telah diambil, serta membantu lembaga ataupun organisasi melakukan perubahan agar lebih efektif.
Dalam lingkungan lebi luas itu, konselor akan berada di berbagai lingkungan, eselain disekolah dan di dalam keluarga, juga ditempat-tempat yang sekarang agaknya belum terjangkau leh pekerjaan profesional bimbingan dan konseling. Konselor profesional yang multidimensional bener-bener menjadi ahli yang memberikan jasa berupa bantuan kepada orang-orang yang sedang memfungsikan dirinya pada tahap perkembangan tertentu, membantu mereka mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dari kondisi dan apa yang sudah mereka miliki, membantu mereka menangani hal-hal tertentu agar lebih efektif, merencanakan tindak lanjut atas langkah-langkah yang telah diambil, serta membantu lembaga ataupun organisasi melakukan perubahan agar lebih efektif.
Konselor yang bekerja diluar sekolah dapat mengikatkan diri pada lembaga tertentu (misalnya perusahaan, kantor, dan lain-lain), dapat bekerja sama dengan sejawat dalam suatu "tim pelayanan bimbingan dan konseling.
E. Jenis layanan BK
Untuk memenuhi fungsi dan tujuan bimbingan perlu dilaksanakan berbagai kegiatan layanan bantuan. Beberapa jenis layanan bantuan bimbingan itu diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Pelayanan Pengumpulan Data tentang Siswa dan Lingkungannya
Merupakan usaha untuk mengetahui diri individu atau siswa seluasnya, beserta latar belakng lingkungannya.
b. Konseling
Merupakan pelayanan terpenting dalam program bimbingan. Layanan ini memfasilitasi siswa untuk memperoleh bantuan pribadi secara langsung, baik secara face to face maupun melalui media.
c. Penyajian informasi dan penempatan
Penyajian informasi dalam arti menyajikan keterangantentang berbagai aspek kehidupan yang di perlukan individu.Layanan penempatan adalah layanan bantuan yang di berikan kepada siswa dalam rangka menyalurkan dirinya dalam ke arah yang tepat sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakatnya.
d. Penilaian dan Peneliltan
Layanan penilaian dilaksnakkan unutk mengetahu tujuan program bimbingan apa saja yang telah dilaksanakan dapat dicapai.
F. Bidang Masalah
Masalah yang biasa dihadapi siswa secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi enam.
1. Masalah Pendidikan
Masalah pendidikan adalah masalah yang dihadapi siswa dalam hubungan dengan masalah pendidikan. Misalnya masalah pemilihan kelanjutan study. Masalah penyesuaian dengan sekolah baru.
2. Masalah Belajar
Masalah belajar adalah masalah yang dihadapi siswa khusus dalam belajar. Masalah ini merupakan bagian dari masalah pendidikan. Bentuk-bentuk masalah belajar misalnya sukar konsentrasi dalam belajar, kebiasaan belajar yang buruk, sukar menangkap pelajaran, mudah lupa apa yang dipelajari, dan lain sebagainya.
3. Masalah Pribadi
Masalah pribadi adalah masalah yang dihadapi oleh siswa, yang disebabkan faktor dirinya sendiri. Beberapa contoh masalah pribadi misalnya kecewa ditinggal pacar, sukar bergaul dengan teman, merasa canggung dalam pergaulan, mudah emosi, merasa rendah diri, merasa superior, egois, suka menang sendiri, merasa pesimis dalam hidupnya.
4. Masalah Sosial
Masalah sosial adalah masalah yang dihadapi siswa dalam seg sosial. Misalnya penyesuaian dengan kelompok seusia, kesulitan dalam penyesuaian dengan masyarakat, terisolir dari kelompok, dan sebagainya.
5. Masalah Pekerjaan
Masalah pekerjaan adalah masalah yang dihadapi siswa dalam bidang pekerjaan. Masalah pekerjaan akan lebih mendesak pada sekolah-sekolah kejuruan (STM, SPG, SMEA), namun bukan berarti pada siswa sekolah menengan umum tidak ada masalah. Contohnya merasa bimbang akan pekerjaan dimasa mendatang, sulit mencari pekerjaan, tidak memiliki keterampilan tertentu, dan sebagainya.
6. Masalah Penggunaan Waktu Luang
Masalah ini adalah masalah yang dihadapi siswa dalam menggunakan waktu luangnya, baik waktu luang disekolah maupun dirumah.
Menurut Achmad Juntika Nurihsan (2006) problema yag dihadapi mahasiswa dikelompokkan atas dua kategori , yaitu:
1. Problema Akademik
Merupakan hambatan / kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam merencanakn, melaksanakn, dan memaksimalkan perkembangan belajarnya. Ada beberapa program studi yang mungkin dihadapi oleh mahasiswa sebagai berikut:
a. Kesulitan dalam emilih program studi, jurusan/pilihan mata kuliah yang sesuai dengan kemampuan dan waktu yang tersedia.
b. Kesulitan dalam mngatur wktu belajar disesuaikan dengan banyaknya tuntutan dan aktivitas perkuliahan.
c. Kesulitan dalam mendapatkan sumber dan buku belajar.
d. Kesulitan dalam menyusun makalah, laporan dan tugas akhir.
e. Kesulitan dalam memahami buku-buku yangg berbahasa asing, khususnya bahasa inggris.
f. Kurangnya motivasi/semangat belajar.
g. Adanya kebiasaan belajar yang salah.
h. Rendahnya rasa ingin tahu dan ingin mendalami ilmu.
i. Kurangnya minat terhadap profesi.
2. Problem Sosial Pribadi
Merupakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam mengelole kehidupannya sendiri serta menyesuaikan diri dengan kehidupan sosial baik di kampus maupun dilingkungan tempat tinggalnya. Beberapa problema sosial pribadi yang mungkin dihadapi mahasiswa adalah sebagai berikut:
a. Kesulitan ekonomi/biaya kuliah
b. Kesulitan berkenaan dengan masalah pemondokan
c. Kesulitan dalam menyesuaikan diri dngan teman sesama mahasiswa, baik di kampus maupun di lingkungan tempat tinggal.
d. Kesulitan menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitar tempat tinggal mahasiswa, khususnya mahasiswa pendatang
e. Kesulitan karena masalah-masalah keluarga
f. Kesulitan karena masalah-masalah pribadi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Macam BK
Pada umumnya, orang memang membedakan bimbingan dan konseling dalam tiga macam, tetapi hal tersebut tidak berarti bahwa bimbingan dan konseling hanya terbatas pada tiga macam tersebut. Masih ada jenis bimbingan yang lain, yaitu bimbingan dalam lapangan sosial, misalnya bimbingan perkawinan, kesejahteraan keluarga, kewarganegaraan, dan lain-lain.
2. Jenis BK
· Bimbingan Pendidikan
· Bimbingan Pribadi (personal guidance)
· Bimbingan Sosial
· Bimbingan Pekerjaan
· Bimbingan dalam penggunaan waktu luang
3. Ruang Lingkup Pelayanan Bimbingan dan Konseling
· Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
· Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Luar Sekolah
4. Bidang Masalah
· Masalah Pendidikan
· Masalah Belajar
· Masalah Pribadi
· Masalah Sosial
· Masalah Pekerjaan
· Masalah Penggunaan Waktu Luang
DAFTAR PUSTAKA
Masdudi, 2012. Bimbingan dan Konseling Perspektif Sekolah Cirebon: Al
Tarbiyah Press
Mu’awanah Elfi, 2009. Bimbingan Konseling Islami di Sekolh Dasar Jakarta:
PT Bumi Aksara
Walgito Bimo, 2010. Bimbingan dan Konseling (studi & karir), Yogyakarta:
ANDI
Yusuf Syamsu, 2005. Landasan BK. Program Pasca Sarjana, UPI: PT Remaja
Rosdakarya